Rusak Jalan & Bikin Warga Menderita, Siapa 'Backing' Tambang Ilegal di Mantup?
Lamongan, BeritaTempo.online – Keberanian pengelola aktivitas tambang galian C diduga ilegal di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, benar-benar luar biasa. Meski diduga kuat tidak mengantongi izin dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tambang ini tetap beroperasi tanpa hambatan. Lebih mencengangkan lagi, lokasi tambang hanya berjarak beberapa meter dari kantor Polsek Mantup!
Dugaan adanya pembiaran oleh pihak berwenang semakin kuat. Wanto, Camat Mantup, seolah tutup mata dan pura-pura tidak tahu soal tambang ilegal yang beroperasi di wilayahnya. Begitu juga Kapolsek Mantup, Iptu Kharis, yang terkesan enggan mengambil tindakan meskipun tambang ini beroperasi terang-terangan di depan mata.
Dampak aktivitas tambang galian C ini jelas merugikan warga sekitar. Jalan-jalan yang setiap hari dilewati truk pengangkut material rusak parah, penuh lubang, dan menjadi licin saat hujan, membahayakan para pengguna jalan. Selain itu, kebisingan dari aktivitas tambang semakin mengganggu kenyamanan warga.
“Jalan jadi rusak parah, kalau hujan jalan jadi licin. Kami sudah sering mengeluh, tapi sepertinya tidak ada tindakan apa pun,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Senin (03/03).
Pantauan awak media di lokasi menunjukkan aktivitas tambang tetap berjalan lancar. Pekerja terlihat sibuk mengatur lalu lintas truk, sementara seorang checker berinisial OP mencatat transaksi dan menerima pembayaran hasil tambang di tempat.
Tambang ilegal ini jelas melanggar Pasal 158 UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), yang mengancam pelaku dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar. Tidak hanya itu, pelaku juga bisa dijerat dengan Pasal 98 Ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan ancaman pidana 3-10 tahun penjara serta denda Rp3-10 miliar.
Masyarakat setempat geram dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) serta pemerintah daerah Lamongan untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap tambang ilegal ini.
“Kami hanya ingin ketenangan dan jalan diperbaiki. Jika terus dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap aparat dan pemerintah bisa menurun,” tegas seorang warga dengan nada kesal.
Ujian serius bagi penegakan hukum di Lamongan! Apakah pihak berwenang benar-benar peduli dengan rakyat dan lingkungan, atau justru lebih memilih diam demi kepentingan tertentu? Tindakan nyata sangat dinantikan!.
Red ( WAWAN )
Editor : Adytia Damar
Posting Komentar