Deklarasi Bebas Hutang Bank Plecit, Aktivis Yunus Wahyudi Ajak Emak-Emak Datangi DPRD Banyuwang
Banyuwangi, Berita Tempo – Maraknya kasus jeratan hutang dari bank harian dan mingguan (sering disebut bank plecit) yang menimpa kaum ibu di Banyuwangi memantik kepedulian berbagai elemen masyarakat. Aktivis pembela emak-emak, Yunus Wahyudi, yang juga Ketua Harimau Blambangan, menginisiasi gerakan deklarasi bebas hutang bank plecit dan mengajak para ibu untuk menyuarakan aspirasinya langsung ke kantor DPRD Banyuwangi.
“Kami, bersama para aktivis, ormas, dan media, berkumpul di halaman parkir Kantor DPRD Banyuwangi untuk memberikan edukasi serta membuka ruang aspirasi bagi emak-emak korban bank plecit. Cukup membawa fotokopi KTP dan bukti pelunasan hutang, kami siap fasilitasi pertemuan dan pendataan,” ujar Yunus Wahyudi, Rabu (24/4/2025).
Aksi ini diawali dengan konvoi keliling kota yang diikuti ratusan peserta. Konvoi dimulai dari halaman Kantor DPRD Banyuwangi dan melintasi beberapa ruas jalan utama di kota, sebelum akhirnya berhenti di depan Kantor Bupati Banyuwangi, tepatnya di area Taman Makam Pahlawan.
Kehadiran rombongan aksi disambut antusias oleh warga, khususnya para ibu rumah tangga. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku senang dengan langkah nyata yang dilakukan aktivis.
“Terima kasih kepada Pak Yunus yang sudah peduli. Kami para ibu yang terjerat hutang merasa lebih berani untuk bicara dan mencari jalan keluar,” ungkapnya.
Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap praktik bank plecit yang kerap menjerat masyarakat kecil dengan bunga tinggi dan tekanan penagihan yang tidak manusiawi. Yunus Wahyudi menegaskan, gerakan ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan langkah awal membangun kesadaran kolektif untuk keluar dari lingkaran utang dan menuntut perlindungan hukum yang lebih tegas.
Editor : Adytia Damar
Posting Komentar