Ruwat Bumi Jadi Panggung Spektakuler | Ki Suparno Hadi Bakar Semangat Budaya
Sidoarjo, BeritaTempo.online — Kamis (17/04/2025). Ribuan warga memadati Dusun Pekarungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, dalam pergelaran wayang kulit yang digelar pada Rabu malam (17/4). Acara ini menjadi puncak perayaan tradisi tahunan Tasyakuran Ruwat Bumi, sekaligus bentuk pelestarian budaya Jawa Timuran yang kian diminati lintas generasi.
Menampilkan dalang kondang Ki Suparno Hadi, pagelaran wayang kulit tersebut sukses memukau warga dengan lakon “Lahire Betoro Guru, Lahire Semar.” Alunan gamelan mengiringi kisah epik tersebut, menciptakan suasana magis yang membawa penonton larut dalam dunia pewayangan.
Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimcam Sukodono, antara lain Camat Sukodono, perwakilan Polsek dan Koramil Sukodono, tokoh masyarakat, serta 19 Kepala Desa se-Kecamatan Sukodono. Kepala Desa Pekarungan, Effendi, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara ini.
“Kami sangat mengapresiasi panitia yang telah bekerja keras sejak dua bulan sebelum puasa. Saya pribadi hanya tinggal menerima laporan dan mengamini. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” ungkap Effendi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia berharap agar pagelaran seperti ini dapat terus diadakan setiap tahun di berbagai dusun di wilayah Desa Pekarungan. Ia menegaskan bahwa wayang kulit adalah warisan budaya yang wajib dijaga dan diwariskan ke generasi muda.
Sejak petang, warga dari berbagai desa sudah berdatangan untuk menyaksikan pertunjukan. Mereka duduk bersama keluarga, menikmati malam penuh hiburan dan nilai-nilai kearifan lokal. Anak-anak, remaja, hingga lansia tampak antusias mengikuti jalannya cerita.
Selain sebagai hiburan, pertunjukan wayang kulit ini menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga serta menguatkan identitas budaya desa. Masyarakat mengaku bangga dan terhibur dengan hadirnya seni tradisional yang sarat pesan moral dan sejarah ini.
Acara ditutup menjelang dini hari dengan tepuk tangan meriah dari penonton sebagai bentuk apresiasi atas penampilan memukau dari Ki Suparno Hadi dan tim pengrawit. Warga berharap kegiatan semacam ini terus digelar secara rutin agar semangat menjaga budaya leluhur tetap terjaga.
Tradisi Sedekah Bumi sendiri merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki, keselamatan, dan berkah yang diberikan sepanjang tahun.
(D/N)
Editor : Adytia Damar
Posting Komentar