Silat Tanpa Tawuran! Pesilat Simokerto Kirim Pesan Keras | Kami Cinta Damai!
Surabaya, Berita Tempo – Suasana penuh semangat kebersamaan dan kerukunan terlihat jelas di Aula Kantor Kecamatan Simokerto, Jalan Tambak Rejo 6 No. 2 Surabaya, Jumat malam (25/4), saat para pesilat dari berbagai perguruan di wilayah Simokerto berkumpul bersama unsur 3 pilar—TNI, Polri, dan Satpol PP—untuk mengikuti Deklarasi Damai Perguruan Pencak Silat Sekecamatan Simokerto.
Acara yang digelar mulai pukul 19.30 WIB ini diinisiasi oleh Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi, S.H., dan mendapat dukungan penuh dari Camat Simokerto, Noervita Amin, S.H., M.Si., serta Danramil Simokerto, Mayor Arm Imam Subandi.
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan, termasuk:
- Kapolsek, Camat, dan Danramil Simokerto
- Anggota Polsek, Koramil, dan Satpol PP
- Kasie Trantib Kecamatan dan Kelurahan
- Tokoh ormas Islam seperti Ketua MWCNU, Ketua Muhammadiyah, Ketua MUI, dan Ketua LDII Kecamatan Simokerto
- Para Ketua Perguruan Pencak Silat: PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Tongkat Sakti, Putra Majapahit, Persinas As’ad, dan Gapsi
- Ketua LPMK dan Karang Taruna se-Kecamatan Simokerto
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Kompol Didik Triwahyudi. Dalam pesannya, ia menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan antarwarga, khususnya para pesilat, demi menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
“Mari jaga rumah kita bersama. Simokerto ini adalah tempat tinggal kita, tempat keluarga kita hidup. Tunjukkan bahwa pesilat di Simokerto itu cinta damai, guyub rukun, dan bukan pembuat keributan,” tegas Kompol Didik.
Ia juga mengapresiasi para pesilat karena selama enam bulan menjabat sebagai Kapolsek, tidak ada konflik atau insiden yang melibatkan perguruan silat.
“Bela diri adalah seni. Jika digunakan untuk tawuran, maka itu salah arah,” tambahnya.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh seluruh ketua perguruan pencak silat yang hadir, disaksikan oleh para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan penuh semangat, mereka meneriakkan bersama jargon “Wani Jogo Suroboyo” sebagai bentuk komitmen mendukung 3 pilar Simokerto menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.
Deklarasi ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara pesilat, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga Simokerto tetap aman, kondusif, dan damai.
(Nit)
Editor : Adytia Damar
Posting Komentar